|
PROPOSAL
PROGRAM PENELITIAN INOVASI MAHASISWA
PROVINSI JAWA TENGAH
MODEL KETERLIBATAN ORANG TUA
DALAM
PEMBELAJARAN MELALUI PROGRAM PARENT DAY
DI KB-TK AL AZHAR 28 SOLO BARU
Oleh:
1.
Nya Fatmawati 26.10.3.1.155
2.
Fitri Nur Hasanah 26.09.3.1.093
3.
Farah Muthia 113 111
120
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KOTA SURAKARTA
TAHUN 2013
1.
Judul Penelitian
Judul dari penelitian ini adalah “Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent
Day di Kb-Tk Al Azhar 28 Solo Baru”.
2.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab semua
lapisan masyarakat tanpa terkecuali. UU Sisdiknas Pasal 1 menjelaskan
bahwasanya satuan pendidikan terdiri dari tiga, yaitu jalur formal, non-formal
dan informal. Selebihnya dijelaskan pula
dalam bab VI pasal 13 ayat 1 bahwa semua jalur yang ada harus bekerjasama,
saling melengkapi dan memperkaya. Hal yang sama juga diterangkan oleh Ki Hajar
Dewantara, dalam Tri Pusat pendidikannya disebutkan bahwa pusat pendidikan ada
di tiga tempat, yaitu dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan
tersebut tentunya memiliki keterkaitan satu sama lain dan justru bukan
meniadakan satu dengan yang lainnya. Dari hal yang sudah diuraikan diketahui
bersama bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga
berlangsung dalam keluarga, dan masyarakat yang akan berlangsung seumur hidup
manusia. Hal ini juga diperkuat dalam GBHN Tap MPR No II/MPR/1983 bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan rumah tangga, sekolah dan
masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Pentingnya pendidikan membuat semua lapisan maupun
jalur harus bekerjasama satu sama lainnya. Terlebih partisipasi orang tua dan
masyarakat menjadi syarat penting bagi keberhasilan pembangunan pendidikan
dalam otonomi daerah. Bahkan menurut Hamalik, orang tua turut bertanggung jawab
akan kemajuan belajar anak-anaknya. Bahkan dalam penelitian telah membuktikan
efek positif dari keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anak akan
mempengaruhi outcome sekolah. .
(Dalam Siti Irene Astuti dan Prihastuti, 2009:2).
Dari hal tersebut diketahui bahwasanya partisipasi
orang tua sangat membantu perkembangan belajar anak. Peran aktif orang tua
berpengaruh terhadap pendidikan anak. Namun, kebanyakan orang tua pada saat ini
hanya menyerahkan pendidikan anak-anaknya pada pendidikan formal saja yang
dikelola oleh sekolah. Tanggung jawab orang tua akan pendidikan anaknya diserahkan
sepenuhnya pada guru yang ada di sekolah.
(http://lektur.kemenag.go.id/2013/6/24). Dalam hal ini orang tua hanya bersikap
pasif dalam proses pendidikan anak-anaknya. Mereka hanya sekedar memberikan
fasilitas, tetapi tidak ditindaklanjuti dengan usaha konkrit. Padahal yang
telah kita ketahui bersama bahwa orang tua ketika berperan aktif dalam
pembelajaran anak akan berdampak positif bagi perkembangan belajar anaknya.
Anak akan terbangun semangat belajarnya secara psikis, dimana ketika seorang
anak belajar dalam keadaan senang maka ia akan relaks sehingga mudah dalam
menerima pelajaran yang diberikan.
Mengingat pendidikan bukan hanya mencetak lulusan yang
memiliki kemampuan akademik saja melainkan juga akhlak, moral dan
spiritualitas. Maka Orang tua juga berperan sebagai penanggung jawab utama
pendidikan anak, sehingga tidak boleh 100% menyerahkan pendidikan anak pada
sekolah, apalagi dengan banyaknya kasus yang terjadi yang memperlihatkan adanya
pergeseran makna pendidikan menjadi pengajaran semata. Peran serta keluarga dan
masyarakat dalam pendidikan perlu diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan. Sehingga pendidikan bukan menjadi tanggung jawab tunggal sekolah
tetapi tanggung jawab bersama seperti yang telah dijelaskan dari berbagai sumber
di atas.
Menyadari akan tanggung jawab orang tua dan kebutuhan
peserta didik pada situasi belajar yang kondusif dan kontekstual, maka KB-TK
Islam Al-Azhar 28 Solo Baru mengembangkan pendidikan berbasis parent day yang
dilaksanakan setiap satu minggu sekali, dimana sekolah mendatangkan guru tamu
yang merupakan orang tua dari murid. Sekolah diharapkan dapat melakukan kerja
sama dengan orang tua siswa untuk menjadi guru tamu. Adanya guru tamu ini
merupakan sinkronisasi antar pembelajaran di sekolah dan di rumah. Orang tua diberi kebebasan dalam menggunakan
media dalam pembelajaran. Mereka akan mendapat sekali kesempatan menjadi guru
tamu. Untuk harinya, orang tua diberi kebebasan untuk memilih menyesuaikan
dengan kesibukan masing-masing orang tua.(http://al-azharsolobaru.net/berita-kb-tk/182-kb-tk-kembali-undang-ortu-jadi-guru-tamu.html/2013/6/24).
Dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui
bagaimana model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent
day yang ada di KB-TK AlAzhar 28 Solo Baru. Maka dari itu, peneliti
tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent
Day di KB-Tk Al Azhar 28 Solo
Baru”.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian
ini adalah bagaimana model keterlibatan orang tua dalam
pembelajaran melalui program parent day di KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
4.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui model keterlibatan orang tua
dalam pembelajaran melalui program parent day di KB-TK Al Azhar 28 Solo
Baru.
5.
Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini adalah memberikaan gambaran tentang Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui
Program Parent Day di KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
6.
Kontribusi Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam
penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang model keterlibatan orang tua
dalam pembelajaran melalui program parent day.
b. Manfaat Praktis
Memberikan gambaran kepada
lembaga pendidikan tentang model
keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day.
.
7.
Tinjauan Pustaka
a. Keterlibatan Orangtua
Adiwikarta (1988:68) menyebutkan “Keluarga adalah
suatu sistem yang terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan
saling pengaruhi satu sama lain”. Adapun subsistem sosial itu bukan unit-unit
fisik, melainkan peran-peran atau fungsi. Sebagai sebuah sistem sosial,
keluarga berhubungan dan punya kesalingtergantungan tertentu dengan keluarga
lain dan sistem sosial lain seperti dengan organisasi, kantor, sekolah dan
lain-lain.
Konsep keterlibatan orang tua bukanlah hal
baru di lingkungan pendidikan dan telah memainkan peran yang nyata. Pihak yang
terlibat dalam keterlibatan orang tua adalah sekolah, keluarga dan kemitraan
masyarakat. Oleh karena itu tiga aspek yang saling mempengaruhi tersebut harus
disatukan disetiap pendidikan dan pengembangan anak.
Menurut Defense Fund dalam Olsen dan Fuller
(2003:136) bahwa “Setiap sekolah akan mengunggulkan kemitraan yang akan
meningkatkan keterlibatan orang tua dan berpartisipasi dalam pertumbuhan
sosial, emosi, dan akademik anak”. Hal tersebut tentu saja mendorong sekolah
dan kerja sama masyarakat untuk membantu kesuksesan anak-anak dalam pendidikan.
Dengan memiliki dasar yang baik dalam bidang
ketrampilan berkomunikasi, menurut Lindenfield (1997:8), maka anak- anak akan
dapat:
1)
Mendengarkan
orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian.
2) Bisa berbincang- bincang dengan orang lain dari segala usia dan segala
jenis latar belakang.
3)
Membaca
dan memanfaartkan bahasa tubuh orang lain.
4)
Bicara
di depan umum tanpa rasa takut.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orang tua adalah pencapaian tujuan bersama
oleh sekolah, keluarga dan masyarakat dan kerja sama tersebut sangat diperlukan
anak-anak untuk dapat sukses di dalam pendidikan.
b.
Manfaat dari
Keterlibatan Orang Tua
Menurut
pendapat Henderson dan Berla dalam Olsen dan Fuller (2003:136), tanda-tanda
yang paling akurat dari pemahaman siswa di sekolah adalah bukan
dikarenakan status sosial tetapi tingkat dimana keluarga siswa mampu untuk:
1)
Menciptakan
lingkungan rumah yang dapat mendorong pembelajaran.
2)
Menunjukkan
harapan yang tinggi (tapi masuk akal) untuk pemahaman dan masa depananak.
3)
Menjadi
pendorong pendidikan anak-anak di sekolah dan di masyarakat
Anderson
dan Berla (1994) telah mengkaji dan menganalisis delapan puluh lima kajian yang
telah mendokumentasikan manfaat menyeluruh dari keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anak. Sebuah keterlibatan orang tua yang direncanakan secara
efektif dan diterapkan dengan baik akan memberi manfaat yang sangat banyak bagi
orang tua, pendidik, dan sekolah.
1)
Adapun
manfaat bagi Anak-anak adalah:
a)
Anak-anak
cenderung lebih paham, tanpa memandang latar belakang suku atau ras, status
sosial ekonomi maupun tingkat pendidikan orang tua.
b)
Secara
umum anak-anak mendapatkan peringkat, nilai dan presentasi kehadiran yang lebih
baik.
c) Anak-anak secara konsisten mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
d) Anak-anak
memiliki harga diri yang lebih baik akan lebih disiplin dan menampakkan
pendapat serta motivasi untuk bersekolah.
e) Perilaku
positif anak-anak tentang sekolah akan selalu berhasil meningkatkan perilaku
baik di sekolah serta mengurangi pelanggaran disiplin.
f) Meminimalkan
jumlah siswa yang ditempatkan di pendidikan khusus dan di kelas remidial.
2)
Manfaat
bagi Orang Tua
a)
Para
orang tua meningkatkan interaksi dan diskusi dengan anak-anak mereka dan para
orang tua menjadi lebih responsive dan sensitive terhadap perkembangan
intelektual, sosial, dan emosi anak-anak.
b)
Para
orang tua lebih percaya diri dalam mengasuh dan terampil dalam membuat
keputusan.
c)
Sebagai
orang tua, memperoleh wawasan tentang perkembangan anak, akan lebih berguna dan
menjadi dorongan positif sehingga mengurangi pemberian hukuman pada anak-anak
mereka.
d)
Para
orang tua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tugas guru dan kurikulum
sekolah.
e)
Saat
para orang tua sadar tentang apa yang dipelajari anak-anak, mereka dengan
senang hati membantu ketika para guru meminta mereka terlibat dalam aktivitas
pembelajaran di rumah.
f) Persepsi orang tua terhadap
sekolah menjadi lebih baik dan memperkuat ikatan serta komitmen dengan sekolah.
g) Para orang tua akan lebih sadar
dan menjadi lebih peduli terhadap kebijakan-kebijakan pendikdikan anak-anak
mereka ketika para orang tua diminta sekolah untuk terlibat sebagai tim
pengambil keputusan.
3)
Manfaat
bagi Pendidik
a) Ketika suatu sekolah memiliki
tingkat presentasi yang tinggi dalam melibatkan orang tua baik di dalam maupun
di luar sekolah, para guru dan kepala sekolah akan mudah mendapat pengalaman
memperoleh kewenangan yang lebih tinggi.
b) Para guru dan kepala sekolah
selalu mendapatkan penghargaan yang
c) Keterlibatan orang tua yang
konsisten membuat peningkatan komunikasi dan hubungan antara para orang tua,
guru, dan tenaga kependidikan.
d) Guru dan kepala sekolah memiliki
pemahaman yang lebih baik mengenai budaya keluarga dan keberagamannya, dan
mereka membuat penghargaan yang dalam untuk kemampuan dan waktu para orang tua.
e) Guru dan kepala sekolah dapat
melaporkan peningkatan hasil kinerja mereka.
4)
Manfaat
bagi sekolah :
a) Sekolah yang aktif
melibatkan para orang tua dan masyarakat mudah mewujudkan reputasi yang baik di
masyarakat
b) Sekolah juga lebih berpengalaman
dalam dukungan masyarakat
c)
Program-program sekolah yang mendorong dan
mendukung para orang tua selalu bertindak lebih baik dan memiliki program
dengan kualitas tinggi daripada yang tidak melibatkan para orang tua.
c. Cara
Sekolah dan Guru Melibatkan Para Orang Tua
Sudah
sangat jelas dan tidak terbantahkan bahwa keterlibatan orang tua sangat
sesuai dan memiliki dampak positif yang sangat luas. Meskipun banyak
pendidik dan sekolah setuju dan mendukung konsep keterlibatan orang tua serta
dampaknya pada anak-anak dari prasekolah sampai sekolah menengah atas, banyak juga
yang tidak menyampaikan pengetahuan atau pedoman dalam perencanaan, penerapan,
dan hasil yang dicapai.
Jaringan
Kemitraan Sekolah tingkat nasional yang dibenttuk oleh Joyce Epstein dan
para rekannyadi Universitas John Hopkins ditantang mengembangkan enam jenis
keterlibatan orang tua berdasarkan model teori overlapping spheres of
influence. Tiap jenis keterlibatan terdiri dari banyak aktivitas yang
berbeda untuk mempromosikan dan menjalin kemitraan. Tiap jenis memberikan hasil
yang berbeda untuk anak-anak, para orang tua, para guru, dan sekolah,
bergantung seberapa baiknya desain, perencanaan, dan penerapan tiap jenis
keterlibatan orang tua tersebut. Tapi yang pasti tiap sekolah harus
memperhatikan kebutuhan sekitar. Diantara tipe keterlibatan orang tua antara
lain:
1)
Tipe Tanggung Jawab Dasar dari Keluarga
Dasar
paling utama dalam keterlibatan orang tua adalah keberlanjutan tanggung jawab
untuk meningkatkan anak mereka dengan mendukung anak-anak dengan makanan,
pakaian, perlindungan, kesehatan, dan keselamatan. Bentuk kegiatan yang
mendukung tipe ini seperti:
a) Memberikan informasi-informasi
terbaru kepada seluruh orang tua dengan
berbagai cara
b)
Membuat
kelompok atau pertemuan khusus orang tua.
c)
Membuat
sebuah program yang didukung orang tua.
2)
Komunikasi
Komunikasi
yang efektif penting untuk membangun sebuah kemitraan yang sukses antara
sekolah dan rumah. Komunikasi tersebut hendaknya dibangun dua arah untuk
berbagi informasi. Tujuan utama sekolah dalam berkomunikasi adalah memberi dan
menerima sehingga dapat mewujudkan tujuan umum serta tindak lanjutnya.
Hal-hal
yang harus diperhatikan untuk membangun komunikasi dua arah yaitu:
a) Informasi harus jelas, berguna
dan mudah dibaca
b) Mengadakan pertemuan khusus
dengan para orang tua yang memiliki keterbatasan berbahasa
c) Mengembangkan beragam cara agar
orang tua bisa berkomunikasi dengan sekolah.
3)
Sukarelawan
Aktifitas
tipe ini adalah bantuan orang tua untuk guru dan tenaga kependidikan dalam
mendukung program sekolah serta membantu aktivitas dan kerja sekolah termasuk
tujuan perjalanan, bagian-bagian kelas, dan penampilan kelas.
Hal-hal
yang harus diperhatikan untuk menerapkan program sukarelawan adalah:
a)
Perekrutan
b)
Pelatihan
dan pengawasan
c)
Pengenalan
4)
Pembelajaran
di Rumah
Dalam
wilayah pendidikan anak usia dini, dasar utama adalah orang tua dan guru yang
paling berpengaruh. Orang tua berpengaruh besar untuk apa yang dilakukan
anak-anak di rumah. Termasuk juga pendampingan orang tua untuk mencapai tujuan
belajar anak. Akan lebih banyak waktu yang tersedia di rumah daripada di
sekolah untuk belajar dan membangun tingkah laku positif dalam pendidikan.
Beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan aktivitas belajar di rumah yaitu:
a) Mendengar dan memperhatikan anak
ketika membaca.
b) Pusat kegiatan belajar.
c) Menyediakan perlengkapan di rumah.
d) Belajar di rumah dengan segala
ketersediaan.
e) Membuat perpustakaan keluarga.
5)
Pembuat
keputusan
Keterlibatan
orang tua dalam membuat keputusan memiliki beragam bentuk, seperti memilih
sekolah, mengkaji dan mengevaluasi program sekolah, mengukur kemampuan biaya,
mendengarkan pendapat, peran pembinaan dalam komite sekolah, dan perlindungan
hukum untuk sekolah, keluarga, dan anak-anak.
b.
Parent Day
Menurut Sappe
(2012) selaku kepala sekolah Sekolah Islam Athirah,
Parent Day merupakan salah satu program, dimana orangtua siswa disekolah ini
mengajar di TK. Progam ini bertujuan untuk menjalin koordinasi antara pihak
sekolah, dan juga untuk memberikan kesempatan kepada orangtua siswa untuk merasakan
bagaimana mengajar siswa di TK. (http://www.sekolahathirah.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=978:parents-day&catid=130:manajemen&Itemid=909). Hal ini berati bahwa Orang tua selaku Wali
siswa dituntut untuk bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah dan merasakan
bagaimana mengajar anaknya dan siswa lain.
Sejalan
dengan pengertian Parent day diatas, Muhammad Natsir (2012) menguraikan
bahwa Progam Parent Day adalah Program kegiatan yang
dirancang dan dilaksanakan oleh orang tua dan diterapkan lansung dalam kegiatan
pembelajaran bersama anak didik. Kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh orang tua wali siswa bersama anak didik inilah
pengertian yang dimaksudkan diatas.
Dari beberapa
pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa Parent Day
adalah hari orang tua dimana orang tua, bertindak sebagai pendidik di dalam
proses belajar mengajar sesuai dengan background kehidupannya masing-masing.
8.
Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang mengode fakta
penelitian data dengan berlandasan pada pengungkapan apa-apa yang diungkapkan
oleh responden dari data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka
(Moleong, 2007:4). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif, yakni penelitian yang menggunakan pengumpulan data / informasi
sebanyak-banyaknya mengenai gejala yang ada di tempat penelitian.
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada
saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Metode
deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding)
sebagaimana keadaan sebenarnya (Hadari Nawawi, 1994:4).
Jadi yang dimaksud dengan kualitatif deskriptif adalah penelitian untuk
membahas gambaran yang lebih jelas mengenai situasi-situasi sosial atau kejadian sosial dengan menganalisa dan
menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami dan
disampaikan tanpa dilakukan perhitungan statistik.
Dengan demikian, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
diskriptif yang secara rinci
mendiskripsikan bagaimana model
keterlibatan orangtua pada program Parent Day Di TK Al Azhar 28 Solo
Baru.
b. Setting Penelitian
Setting yang
diambil dalam penelitian ini adalah di TK Al Azhar 28
Solo Baru Jl. Raya Solo Baru-Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia
57556. Telp. 0271-625816, 626918. Fax. 0271-624581. Karena di TK Al Azhar 28
Solo Baru ini merupakan salah satu lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak yang menerapkan
program Parent Day (Orang tua mengajar).
c. Subyek dan Informan Penelitian
1)
Subyek
Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yaitu Orangtua
siswa (Pelaku Parent day) dan murid di TK Al
Azhar 28 Solo Baru.
2)
Informan
Penelitian
Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang
akan diteliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Dengan
penelitian ini maka yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Guru dan Kepala Sekolah di TK Al Azhar 28 Solo Baru.
d. Metode Pengumpulan Data
Dengan
memperhatikan pada sumber data maka dalam penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi serta interview.
1)
Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati perilaku yang relevan dan
kondisi lingkungan yang tersedia di lapangan penelitian. Metode observasi ini
digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat
atau lokasi dan benda serta rekaman gambar (Sutopo, 2002:64).
Observasi ini di gunakan untuk mengamati pelaksanaan progam parent
day yang dimana didalamnya terdapat model keterlibatan orangtua dalam
pembelajaran di TK Al Azhar 28 Solo Baru.
2)
Metode Wawancara (interviewer)
Menurut Lexy J. Moleong (2009: 186) wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan menurut Abu Achmadi dan
Cholid Narbuko (2002: 82), wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian
yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.
Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh data langsung
dari orang tua siswa pelaku parent day, guru – guru, siswa dan kepala
sekolah terkait.
3)
Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah sistem bahan tertulis
ataupun film (Lexy Moleong, 2004:161). Sedangkan dalam bukunya Abu Ahmadi dan
widodo Supriyono (2004: 96), dokumentasi adalah cara mengetahui sesuatu dengan
melihat catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
orang yang diteliti atau diselidiki.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang telah
didokumentasikan dari proses pelaksanaan program parent day.
e. Keabsahan Data
Keabsahan data adalah usaha meningkatkan derajat kepercayaan data apakah
data tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Untuk menetapkan
keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang partisipasi, ketekunan
pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kajian kasus negative, dan
pengecekan anggota (Moleong,2007:324). Namun dalam hal ini peneliti hanya
menggunakan tehnik triangulasi.
Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding data tersebut (Meleong,2007:330)
Keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi dengan menggunakan sumber
adalah memeriksa keabsahan dan kebenaran informasi berbeda atas kebenaran
informasi melalui sumber yang berbeda. Jika dua sumber memberikan informasi
berbeda atas kebenaran suatu informasi, maka dicari informan yang lain sehingga
diperoleh informasi yang dipandang shahih.
f. Teknik Analisis Data
Sutopo (1998:34) mengemukakan
tentang metode analisa data sebagai berikut : "data
yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara,
dokumen, dan lain-lain yang sudah disusun teratur, tetap berupa kata yang amat
banyak sebelum siap digunakan dalam analisis."
Analisis data yang penulis gunakan
dalam menyusun laporan penelitian ini adalah analisis diskriptif interaktif.
Model analisis interaktif (interactive
model of analysis) adalah model analisis dimana antara ketiga komponennya (data
reduction, data display, conclusion drawing) memiliki aktivitas berbentuk
interaksi dengan proses pengumpulan data berbagai proses siklus.
(Miles&Huberman,1984:34-37).
Ketiga komponen tersebut adalah :
1) Data Reduction
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data
(kasar) yang ada dalam fieldnote. Data ini dimulai sejak peneliti mengambil
keputusan tentang kerangka kerja konseptual, tentang pemilihan kasus,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tentang cara pengumpulan data yang akan
dipakai. Pada saat pengumpulan data berlangsung, data reduction berupa
singkatan, koding, memusatkan tema, membuat batas-batas permasalahan dan
menulis memo.
2) Data Display
Data display adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan. Data display meliputi berbagai jenis matriks,
gambar/ skema, jaringan kerja, keberkaitan kegiatan dan tabel. Kesemuanya
dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan
dimengerti dalam bentuk yang kompak.
3) Conclusion Drawing
Merupakan kegiatan pengambilan konklusi secara teliti, jelas dan memiliki
landasan yang kuat atau pengujian validitas makna data agar kesimpulan yang
diambil lebih kokoh.
Gambar 01
Model Analisis Interaktif
Langkah-langkah analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data melalui
pengamatan, wawancara, dengan para informan dilengkapi dengan dokumen yang ada
kemudian penulis melakukan analisa terhadap data-data tersebut. Analisa ini
dilakukan dengan klasifikasi, melakukan wawancara kemudian data-data yang
diperoleh ditelaah dengan disertai alasan-alasan yang logis dan relevan,
sehingga tetap mengacu pada referensi-referensi yang digunakan.
Setelah menelaah, langkah berikutnya adalah
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.
Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini
kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori ini dilakukan
sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan
pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap
penafsiran data dalam mengolah data hasil sementara menjadi teori substantif
dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
9. Jadwal Kegiatan Penelitian
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
II-IV Juni
|
Bimbingan
, Penyelesaian dan pengiriman proposal
|
2
|
II Juli
|
Pengumuman
Lolos Seleksi proposal
|
3
|
IV Agustus
|
Presentasi
Proposal
|
4
|
II September
|
Pengumuman
Hasil seleksi
|
5
|
Juli-Desember
|
Melakukan Observasi dan wawancara
|
6
|
Desember 20 13 -Januari 2014
|
Pengolahan data
|
7
|
Februari – Maret 2014
|
Pembuatan Laporan Akhir
|
8
|
IV April 2014
|
Penyelesaian Laporan
|
10.
Nama dan Biodata Ketua dan
Anggota
a.
Ketua
Pelaksana Kegiatan
1)
Nama Lengkap : Nya Fatmawati
2)
NIM/NRM : 26.10.3.1.155
3)
Fakultas/Program Studi : FITK/PAI
4)
Perguruan Tinggi : IAIN Surakarta
5)
Waktu untuk kegiatan : 5 Lima (jam/minggu)
b. Anggota Pelaksana
1)
Nama Lengkap : Fitri Nur Hasanah
2)
NIM/NRM : 26.09.3.1.093
3)
Fakultas/Program Studi : Tarbiyah/PAI
4)
Perguruan Tinggi : IAIN Surakarta
5)
Waktu untuk kegiatan : 5 Lima (jam/minggu)
c. Anggota Pelaksana
1)
Nama Lengkap : Farah Muthia
2)
NIM/NRM : 113 111 120
3)
Fakultas/Program Studi : Tarbiyah/PAI
4)
Perguruan Tinggi : IAIN Surakarta
5)
Waktu untuk kegiatan : 5 Lima (jam/minggu)
11. Nama dan Biodata Dosen
Pembimbing
a.
Nama Lengkap dan Gelar : Muhammad Munadi, M.Pd.
b.
Golongan Pangkat dan NIP : III/d dan197207102000031003
c.
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d.
Jabatan Struktural : Pembantu Dekan 2
e.
Fakultas/Program Studi : Fakultas Tarbiyah dan
Bahasa
f.
Perguruan Tinggi : IAIN Surakarta
g.
Bidang Keahlian : Bimbingan
Konseling
h.
Waktu untuk Kegiatan : 5(Lima) (jam/minggu)
12. Biaya Kegiatan
No
|
Rincian Anggaran Penelitian
|
Biaya
|
1.
|
Bahan Habis Pakai
|
Rp 2.725.000,00
|
2.
|
Biaya Perjalanan
|
Rp 2.275.000,00
|
3.
|
Fotocopy, Rental dan jilid
|
Rp 975.000,00
|
4.
|
ATK
|
Rp 850.000,00
|
5.
|
Dokumentasi
|
Rp 550.000,00
|
6.
|
Lain –lain
|
Rp 125.000,00
|
JUMLAH
|
Rp. 7.500.000,00
|
13. Lampiran
a. Daftar
Pustaka
b. Daftar
Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana Program
c. Foto kopi Kartu Mahasiswa/KTM yang masih berlaku.
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Direktorat PAUD
H. B. Sutopo (2002) Metodologi
Penelitian Kualitatif.Surakarta: Sebelas Maret University Press
Lexy.
J.Moelong (2004). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
_________.
(2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
_________. (2009).Metodologi penelitian Kualitatif (edisi revisi), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mattew Miles, M
Huberman. (1984). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press
Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberbakatan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999
Norman K. Denzin. (2000). Handbook
of Qualitative Research. London : Sage Publications,Inc
Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development
(Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Suharsimi Arikunto. (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta
UU Sisdiknas No
20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yunus
Namsa.(2000). Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Ternate:
Pustaka Firdaus
Siti Irene
Hastuti dan Prihastuti. 2009. Model Partisipasi Orang Tua Dalam Mengatasi
Problem Belajar Anak di Rumah Melalui Gerakan Brain Gym.
http://www.sekolahathirah.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=978:parents-day&catid=130:manajemen&Itemid=909, diakses Kamis. 27 Juni 2013
(http://lektur.kemenag.go.id/2013/6/24)
|
1. Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana Program
Nama :
Nya Fatmawati
TTL :
Sragen, 23 April 1992
Alamat :
Drugan 6/2, Trobayan, Kalijambe, Sragen,
Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan:
- MIN TROBAYAN lulus tahun 2004
- MTsN KALIJAMBE lulus tahun 2007
- SMK N 6 SURAKARTA lulus tahun 2010
- IAIN Surakarta angkatan
2010
Riwayat organisasi :
a.
Staff Humas Organisasi KAMMI AL Aqsha IAIN Surakarta 2011-2012
b.
Staff kaderisasi
LDK IAIN Surakarta
2011-2012
c.
Mentor P3KMI Jurusan Tarbiyah 2011-2013
d.
Sekretaris FORDISTA IAIN Surakarta 2011-2012
e.
Sekretaris Rohis SMK N 6 Surakarta 2008-2009
f.
Ketua FORDISTA IAIN Surakarta 2012 - 2013
2.
Daftar Riwayat Hidup anggota Pelaksana
Program
Nama : Fitri Nur
Hasanah
TTL : Sukoharjo,
20 Desember 1989
Alamat : Temulus, Rt
03 Rw 03 Pondok, Grogol, Sukoharjo
Riwayat pendidikan :
a. SDN 3 Pondok lulus tahun
2002
b. SMPN 19 Surakarta lulus tahun 2005
c. SMKN 3 Surakarta lulus tahun 2008
d. IAIN Surakarta angkatan tahun
2009
Riwayat organisasi :
a.
Staff Humas KAMMI AL Aqsha STAIN Surakarta 2010-2012
b.
Sie Kerohanian Karang taruna ”Kencana Muda” 2010-2012
c.
Staff Pendidikan dan Penalaran BEM J Tarbiyah IAIN
Surakarta 2011-2012
d.
Mentor P3KMI Jurusan Tarbiyah 2011-2013
3. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana Program
Nama :
Farah Muthia
TTL :
Bengkulu, 27 Oktober 1990
Alamat :
Drugan 6/2, Trobayan, Kalijambe, Sragen,
Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan :
a. TK Pertiwi Kampung Utan Ciputan Jakarta Selatan
b. SDN 01 Kampung Utan Ciputat Jak-Sel 1-3
c.
SDN
013 Bengkulu 4-6
d.
Pondok
Pesantren Modern Darusalam Gontor 2002 – 2005
e.
Pondok
Pesantren Modern Al Iman Babadan Ponorogo 2005-2010
f.
IAIN
Surakarta 2011-sekarang
Riwayat Organisasi
a.
Sekretaris
OSPI Pondok Pesantren Al Iman Ponorogo
(Organisasi Santri Pondok Pesantren Al Iman Putri) 2008
b.
Sekretaris
Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Modern Al Iman Wonogiri 2010/2011
c.
Bendahara
Kuliyatul Mu’alimin wal Mu’alimat Pondok Pesantren Modern Al Iman Wonogiri
2010/2011
d.
Sekretaris
HUMAS KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Komisariat Al-Aqsha IAIN
Surakarta 2012 - sekarang
e. Wakil FORDISTA (Forum Diskusi
Keilmiyahan) IAIN Surakarta
f. Sekretaris TPA Al-Amin Gentan Sukaharjo 2012
g.
Mentor
P3KMI (Program Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral) 2012
-2013
h.
Staff Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa KTI (Komunitas Trainer Indonesia) IAIN
Surakarta. 2013